Rabu, 27 Januari 2016

Desa Wisata Krebet


         Memang desa wisata yang satu ini tidak menyuguhkan keindahan panorama alam, akan tetapi kerajinan dan hasil karya penduduk desa ini begitu unik dan bernilai seni cukup tinggi. Krebet, terletak di bagian barat kabupaten Bantul tepatnya di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan.
Membatik, ya... penduduk krebet mengembangkan kerajinan ini hanya saja yang membuat batik di daerah ini menjadi unik dan tak lazim seperti batik biasanya adalah media yang mereka gunakan. Batik biasa dituangkan dalam media kain akan tetapi tidak dengan karya masyarakat krebet yang memang sebagian besar berprofesi membatik. Mereka menuangkan karya-karya indahnya pada media kayu, bambu dan kulit.
Di desa wisata ini, wisatawan bisa tinggal di Homestay yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, menyaksikan keseharian kehidupan masyarakat penghasil batik kayu ini. Berbagai produk batik kayu dalam berbagai bentuk dihasilkan seperti topeng, tempat perhiasan, berbagai bentuk binatang (jerapag, kucing, musang, angsa, dll), wayang kayu, wayang klithikan, sandal, dan sebagainya. Wisatawan dapat membelinya dari yang seharga Rp. 5.000,- hingga yang ratusan ribu tergantung dari bahan dan ukurannya.
Hal menarik lain yang dapat dilakukan wisatawan adalah belajar membatik wayang dari kayu. Membatik dengan media wayang kayu tentu akan memberikan sensasi yang berbeda dan membutuhkan ketelitian lebih karena polanya harus dilakukan secara manual. Sensasi lain motif yang dipelajari selama membatik wayang kayu adalah motif klasik dari kraton Yogyakarta seperti  Parangrusak, Parangbarong, Garudo, Kawung, Sidomukti, Sidorahayu, dan puluhan motif klasik lain yang mampu mengangkat produk wayang batik daerah ini menjadi terkenal dan diminati hingga mancanegara.
Selain belajar membatik wayang kayu wisatawan dapat menikmati sajian khas dudun ini berupa sayur lodeh, gudeg manggar, tempe garit, peyek dan wedang legen (nira).



Minggu, 24 Januari 2016

Tamansari Water Castle







Terletak di sebelah barat daya keraton Yogyakarta, Istana Air Taman Sari adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada di dalam air) dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam dilingkungan taman ini. Taman Sari - Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan masih ada lagi.

Taman Sari- Yogyakarta didirikan pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya.

Ada beberapa elemen yang memengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.

Taman Sari - Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini).

Bentuk pintu gerbang atau 'Gapuro'nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.

Taman Sari terdiri dari beberapa bagian utama;
Bagian Sakral
Bagian sakral Tamansari ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri. Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan keluarganya.
Bagian Kolam Pemandian
Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-senang. Bagian ini terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk binatang yang khas. Bangunan kolam ini sangat unik dengan pot-pot besar didalamnya.
Bagian Pulau Kenanga
Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti, Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah.

Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti adalah sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air terbuka dan air mengenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat besar.

Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai tempat sholat.

Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.

Tamansari adalah sebuah tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta yang merupakan obyek wisata utama kota ini, Tamansari memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan Tamansari antara lain terletak pada bangunannya sendiri yang relatif utuh dan terawat serta lingkungannya yang sangat mendukung keberadaannya sebagai obyek wisata.

Di lingkungan Tamansari ini dapat dijumpai masjid Saka Tunggal yang memiliki satu buah tiang. Meskipun masjid ini dibangun pada abad XX, namun keunikannya tetap dapat menjadi aset dikompleks ini. Disamping itu, kawasan Tamansari dengan kampung tamam-nya ini sangat terkenal dengan kerajinan batiknya. Kita dapat berbelanja maupun melihat secara langsung pembuatan batik-batik yang berupa lukisan maupun konveksi. Kampung Tamansari ini sangat dikenal sehingga banyak mendapat kunjungan baik dari wisatawan mancanegara maupun wisata nusantara. Tidak jauh dari Tamansari, dapat dijumpai Pasar ngasem yang merupakan pasar tradisional dan pasar burung terbesar di Yogyakarta. Beberapa daya tarik pendukung inilah yang membuat Tamansari menjadi salah satu tujuan wisata Yogyakarta Kraton Yogyakarta.